Rabu, 23 Mei 2012

penjelasan tentang vertigo


Vertigo bukan penyakit melainkan gejala dari sederet penyakit. Sekurang-kurangnya ada sepuluh penyakit yang disertai gejala vertigo. Bisa enteng, mungkin juga berat. Ada yang menyembuh sendiri, ada pula yang perlu operasi. 

Vertigo adalah rasa berputar-putar. Melihat benda dan barang-barang di sekitar berjumpalitan, itu yang lazim dikeluhkan orang yang sedang vertigo. Ia merasa badan dan benda di sekelilingnya berputar.

Vertigo sering dirancukan dengan perasaan kepala kosong, rasa seperti mau pingsan akibat darah rendah , atau kurang darah. Namun, tidak ada rasa berputar-putar. Pada vertigo betulan orang juga mengalami gangguan berjalan lurus, selain mungkin mual dan pergerakan bolamata abnormal ke salah satu sisi. Pada penyakit Meniere, keluhan vertigo disertai gangguan pendengaran.

Organ Keseimbangan
·         Tubuh senantiasa terpelihara dalam posisi tegak seimbang berkat ada alat kontrol organ keseimbangan di dalam ruang telinga tengah.
Organ keseimbangan bekerja sebagai sebuah sistem. Ada tiga gelung pipa (semicircular canal) berisi cairan yang ketiganya bermuara ke ruang vestibule. 

Di setiap ujung gelung pipa terdapat ujung-ujung saraf cupula yang berada dalam ruang ampula. Cupula ini bersifat peka rangsangan jika tersentuh oleh aliran cairan dalam gelung pipa yang mengalir hilir mudik, sesuai posisi dan gerakan kepala. Dalam posisi kepala tertentu kadang aliran dalam gelung menyentuh cupula, kadang pula tidak. 

Ada tidaknya sentuhan aliran cairan dalam masing-masing gelung pipa terhadap masing-masing cupula yang akan memberi informasi ke otak lewat saraf keseimbangan (vestibular nerve). Informasi ini yang mengabarkan ke otak sedang dalam posisi apa tubuh berada dari saat ke saat. Lalu otak menata psosisi seimbang dengan memerintahkan kepala dan postur tubuh jika ternyata tidak berada dalam posisi tidak, atau kurang seimbang, sehingga tubuh senantiasa terpelihara dalam posisi tegak seimbang. Untuk itu, perlu koordinasi dengan mata juga. 

Keluhan vertigo muncul jika kerja organ keseimbangan ini mengalami gangguan. Gangguan bisa terjadi di komponen mana saja. Bisa di organ keseimbangan, bisa juga di tingkat pusat atau otak. Karena itu untuk melacak penyebab vertigo-nya perlu dilakukan beberapa tes dan pemeriksaan di bagian mana organ keseimbangan mengalami gangguan. Untuk itu diperlukan tes, termasuk tes pendengaran, tes fungsi vestibule, foto tengkorak, pemeriksaan cairan otak, rekam otak EEG, scan kepala, dan pemeriksaan pembuluh darah leher serta kepala. 

Penyakit telinga sendiri lebih dari sepuluh jenis. Gangguan telingan bisa menjadi sumber penyebab vertigo, termasuk infeksi radang, dan tumor di dalam ruang telinga tengah, tempat organ keseimbangan berada. Infeksi dan tumor juga bisa mengenai saraf dan inti saraf di dalam otak, selain jika terjadi kelainan bola mata , gangguan aliran darah leher, penyakit saraf, atau tumor otak.

Sifat Vertigo
·         Vertigo yang datang dadakan dan diselingi masa normal, umumnya bersifat ringan, biasanya disebabkan oleh gangguan organ keseimbangan. Vertigo jenis ini biasanya mereda setelah beberapa hari.
Jika vertigo disertai gangguan pendengaran, tuli sesaat, mendengar bunyi mendesis, kemungkinan ada gangguan di saraf pendengaran juga, selain di organ keseimbangan. Jika ada infeksi di gelung pipa organ kesimbangan, gejala vertigo-nya biasanya berat. Jika keluhan vertigonya menetap untuk waktu lama, dan disertai gerakan bolamata abnormal, diikuti pula dengan gangguan melangkah, kemungkinan gangguannya terletak di otak. Vertigo pada peradangan vestibule di organ keseimbangan bisa menetap beberapa hari sampai beberapa minggu. 

Orang yang mengidap darah rendah sering mengeluh pusing saban kali bangkit dari posisi berbaring (postural hypotension). Pada kasus ini bisa vertigo juga. Termasuk pada orang yang keracunan obat , seperti obat anti TBC, golongan streptomycine, alkohol, dan opium. 

Vertigo tergolong ringan jika penyebabnya bukan di otak melainkan di organ keseimbangan. Selain lebih lekas mereda, vertigonya bangkit hanya jika kepala berputar ke arah tertentu. Jika vertigonya disebabkan gangguan di otak, selain lama meredanya, bangkitan vertigo muncul pada setiap perubahan posisi kepala. 

Vertigo yang bersumber di otak dapat muncul sehabis gegar otak. Kemungkinan saraf vestibule lumpuh sesisi atau kedua sisi. Vertigonya disertai mual dan muntah, yang berlangsung terus menerus dan disertai gerakan bola mata yang abnormal. Dengan obat-obatan keluhan vertigo umumnya sembuh dalam 1-3 bulan. 

Adakalanya setelah vertigo sehabis trauma kepala mereda, disusul vertigo yang bangkit jika kepala dalam posisi tertentu. Vertigo jenis ini hilang timbul, mungkin sepanjang hidup akibat ada kerusakan menetap pada saraf keseimbangan atau kerusakan di ruang vestibule. 

Vertigo akibat keracunan obat bisa menggangu pendengaran. Umumnya setelah obat dihentikan, keluhan akan pulih dalam waktu 6 bulan sampai setahun. Selain vertigo dan tuli, mungkin juga disertai keluhan berisik di telinga (tinnitus). Sindroma keracunan obat umumnya muncul dengan keluhan mual, pusing dan sempoyongan. 

Palsu atau Asli
·         Kasus vertigo yang paling sering, tergolong vertigo jenis ringan. Umumnya bangkit oleh perubahan posisi (Benign Paroxysmal Positional Vertigo). Keluhan biasanya bangkit sehabis dari posisi berbaring.
Setiap kepala bergeser terasa pusing, mungkin disertai mual dan muntah, tanpa disertai gangguan pendengaran. Selain sebab trauma, jenis vertigo ini bagian dari proses menua juga. 

Pada kasus ini ada sejenis kristal kapur (calcium carbonate) yang berada dalam cairan gelung pipa organ keseimbangan. Pada orang-orang tertentu, kristal ini tersangkut di ujung-ujung saraf cupula, sehingga secara berkala keluhan vertigo bangkit. Keluhan biasanya muncul jika kepala bergoyang. Keluhan juga terasakan jika duduk, dan enak jika berbaring miring. 

Pada kasus vertigo betulan, pasien tidak berani menggerakkan kepala maupun membuka mata. Untuk itu perlu penyangga leher agar posisi kepala tetap tegak lurus . Sedang pada kasus vertigo palsu, vertigo akibat keluhan jiwa, misalnya, kepala dapat bebas bergerak tanpa disertai keluhan vertigo, namun mengaku vertigo. 

Terapi vertigo tergantung penyebabnya. Jika tidak ada penyebab organik yang nyata, obat-obatan umumnya bisa menolong. Jika ada gangguan kelainan atau penyakit yang merupakan akar penyebab tentu harus disingkirkan, sebab obat saja tidak menyembuhkan. 

Pada kasus BPPV diperlukan bantuan dengan prosedur tertentu untuk memindahkan kristal kapur ke area yang tidak menimbulkan keluhan vertigo. Atau mungkin diperlukan tindakan pembedahan. 

Vertigo juga bisa merupakan bagian dari tumor otak. Ada beberapa jenis tumor di dasar otak, selain tumor otak kecil, yang gejalanya disertai vertigo. Tumor pada saraf pendengaran umumnya diawali dengan tuli dadakan yang makin hari makin memburuk. Kemudian disusul keluhan vertigo. Kalau berjalan suka sempoyongan. Jika tumornya sudah menjalar muncul kelumpuhan wajah separuh, dan vertigonya kian memburuk. Pada jenis tumor otak lain disertai dengan gejala gangguan fungsi otak lain, sesuai peta fungsi otak yang diembannya.

Setiap keluhan vertigo harus dinilai. Jika gejalanya muncul dari proses yang progresif semakin hari vertigonya semakin berat dan disusul keluhan-keluhan lain. Vertigo yang ringan dan bukan gejala dari penyakit berat, biasanya tidak bertambah berat, dan muncul sesekali saja. Sebagian keluhan vertigo bahkan bisa menyembuh sendiri. (Agustus 2004)

Sumber :
5 Juni 2009

Sumber Gambar:
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:37 0 komentar 
Vertigo merupakan suatu gejala atau perasaan yang dialami seseorang,berupa sensasi/rasa gerakan berputar. Hampir setiap penderita vertigo merasakan gerakan berputar secara mendadak selama beberapa saat dengan cepat. Vertigo dapat juga dirasakan sebagai rasa bergoyang (limbung). Rasa berputar bisa sebagai dirinya yang berputar,atau dapat juga lingkungan atau apapun di sekitarnya seolah berputar mengelilinginya. Sebenarnya vertigo merupakan suatu gejala,bukan diagnosis suatu penyakit. Hal ini disebabkan atau muncul sebagai akibat dari gangguan sistem pengatur keseimbangan/alat keseimbangan tubuh penderita.
Gangguan tersebut bisa disebabkan karena adanya gangguan fungsi,atau bisa juga akibat kerusakan alat keseimbangan tersebut,gangguan fungsi saraf dalam telinga dalam,saraf keseimbangan,bahkan gangguan pada pusat keseimbangan di susunan saraf pusat (otak) kecil di bagian belakang (brainstem). Seringkali vertigo ini disertai rasa mual sampai muntah sehingga badan merasa lemas,berkeringat dingin.
Penyebab terjadinya vertigo dibedakan menjadi 2 jenis,yaitu :
1.     gangguan di sentral (susunan saraf pusat dan saraf keseimbangan)
2.     gangguan di perifer (tepi).
Beberapa penyebab terjadinya vertigo antara lain :
1.     Infeksi virus pada alat keseimbangan di telinga dalam
2.     Radang/infeksi saraf keseimbangan (vestibular neuritis),biasanya terjadi serangan vertigo berulang beberapa jam atau beberapa hari setelah serangan pertamanya,seringkali disertai perasaan cemas,seringkali dialami setelah infeksi virus sebelumnya,tidak disertai gangguan maupun penurunan pendengaran.
3.     Benign paroxysmal positional vertigo,yang berhubungan dengan perubahan posisi kepala maupun badan,seringkali disertai  mual dan muntah,membaik setelah beberapa hari kemudian disertai badan merasa limbung/goyang,bisa diderita setelah mengalami cedera kepala,tanpa disertai gangguan ataupun penurunan pendengaran,jenis vertigo ini cenderung membaik secara spontan setelah beberapa minggu atau bulan,tetapi kebanyakan penderita mengalami serangan vertigo beberapa bulan atau tahun kemudian.
4.     Iskhemia/penurunan suplai darah pada daerah vertebrobasiler
5.     Gangguan fungsi saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dan tenggorok(tuba auditoria)
6.     Penyakit Menier yang ditandai vertigo,gangguan pendengaran (tinnitus : sensasi /suara berdenging),penurunan pendengaran,seringkali berhubungan dengan rasa tertekan pada telinga,serangan vertigo dapat mulai 1-24 jam,tetapi seringkali disertai gangguan keseimbangan permanen/menetap dan telinga serasa berdenging yang bisa semakin terasa memberat,penurunan pendengaran pada jenis ini bisa membaik,tetapi bisa juga permanen
7.     Radang/infeksi telinga tengah menahun (congek)
8.     Pemakain obat-obatan : salisilat,kina,golongan aminoglikosid
9.     Migrain vestibuler
10.   Epilepsi
11.   Tumor pada saraf pendengaran
12.   Tumor nasofaring (hidung bagian belakang)
13.   Cedera pada pembuluh darah disusunan saraf pusat
14.   Pasca cedera kepala
Sebagian besar penderita biasanya menderita vertigo setelah menjalankan pekerjaan yang melelahkan,seperti misalnya sering dalam durasi lama menggunakan komputer,kecapaian,terlalu banyak pikiran/stress.Hal ini kemungkinan besar menyebabkan penyempitan pembuluh darah di alat keseimbangan,sehingga aliran darah tidak memadai kebutuhan alat keseimbangan baik di perifer maupun susunan saraf pusat.
Ada beberapa cara penanganan vertigo,misalnya dengan obat pelebar diameter pembuluh darah (vasodilator) dan beberapa obat perelaks pikiran. Cara selain menggunakan obat adalah dengan latihan menggerakan kepala ke kiri dan kekanan,memiringkan tubuh ke beberapa arah. Untuk latihan gerakan ini,sebaiknya penderita konsultasi dengan dokter spesialis THT atau saraf.
Jika ada riwayat seperti itu,penderita harus mulai bisa menyesuaikan diri dengan segala aktivitasnya,supaya tidak terjadi gangguan vertigo lagi. Beberapa penderita akhirnya membaik dengan cara ini,terutama jika disertai refreshing secara rutin,misalnya olahraga ringan secara teratur dan sebagainya.
Tulisan : Dr dr Bambang Udji Djoko Rianto SpTHTMkes

Sumber :
5 Juni 2009
Sumber Gambar:
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:31 0 komentar 
Anda merasa pusing. Anda merasa mual. Anda merasa kepala Anda berputar. Atau, apakah Anda merasa sekitar Anda berputar, sementara Anda tetap berdiri tegak? Anda tidak dapat memfokuskan pandangan. Bahkan, Anda sulit sulit untuk berdiri atau berjalan karena kehilangan keseimbangan.
Semua itu adalah pertanda Anda terkena serangan vertigo. Bila Anda merasa lingkungan sekitar Anda yang berputar, berarti Anda mengalami vertigo objektif. Bila Anda yang merasa sedang berputar sementara lingkungan Anda tetap diam, maka Anda terkena serangan vertigo subjektif.
Banyak faktor yang bisa membuat vertigo leluasa menyerang Anda.
·         Mabuk darat atau mabuk laut.
·         Konsumsi alkohol.
·         Infeksi bakteri di telinga bagian dalam.
·         Infeksi virus (misalnya flu) yang mengganggu labirin telinga.
·         Radang sendi leher.
·         Pusat keseimbangan otak kekurangan sirkulasi darah.
Bagaimana cara mencegah vertigo menyerang lagi?
·         Biasakan untuk tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari tubuh. Ketika bangun tidur, bangkitlah secara perlahan-lahan. Baiknya Anda jangan langsung berdiri, melainkan gunakan beberapa menit untuk duduk dulu.
·         Jangan mengangkat barang dengan posisi membungkuk.
·         Gerakkan kepala secara hati-hati, terutama ketika sedang mendongak.
·         Konsumsi HD Bee-Propolis dengan teratur untuk memperkuat kekebalan tubuh Anda terhadap infeksi bakteri atau virus yang mampu mengganggu organ pendengaran Anda.
Ingatlah untuk melakukan hal-hal berikut bila Anda merasakan serangan vertigo.
·         Jangan panik. Pejamkan mata, tarik napas dalam-dalam, dan usahakan untuk berbaring. Tunggu beberapa menit untuk memastikan serangan vertigo itu berkurang atau tidak. Berbaringlah hingga serangan itu menghilang.
·         Setelah serangan berkurang, coba buka mata Anda perlahan-lahan. Miringkan badan atau kepala Anda ke kiri dan ke kanan. Bila setelah itu masih ada serangan, segera kembali berbaring di posisi semula.
·         Saat Anda merasa mual, minta bantuan orang sekitar Anda untuk memapah Anda ke toilet. Biasanya keluhan vertigo akan berkurang segera setelah penderitanya muntah.
·         Bila obat antivertigo atau antimuntah tersedia di sekitar Anda, Anda dapat mengonsumsinya.
·         Segera ke dokter bila serangan belum juga berkurang walau Anda sudah mengikuti anjuran-anjuran di atas.
Sumber :
5 Juni 2009

Sumber Gambar:
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:27 0 komentar 

Vertigo berasal dari Bahasa Latin, yaitu vertere yang artinya memutar. Nama ini diberikan kepada orang yang biasanya merasa dunia di sekitarnya berputar, sehingga hilang keseimbangan. Pada dasarnya vertigo bukanlah merupakan diagnosis penyakit, melainkan sesuatu gejala atau kumpulan gejala yang bisa disebabkan berbagai penyakit fisik ataupun psikis.

Batasan untuk vertigo adalah setiap gerakan atau rasa gerakan berputar dari tubuh penderita atau objek sekitar. Dengan kata lain, adanya halusinasi gerakan dalam bentuk rasa berputar atau lurus, yaitu tubuh seakan-akan ditarik atau didorong menjauhi sumbu vertikal. Hal ini disebabkan sistem keseimbangan tubuh dalam otak terganggu. Sistem keseimbangan tubuh ini diatur oleh sistem vertibuler tubuh, otak kecil, lapisan luar otak dan batang otak.

Gejala dari sakit ini dapat mandiri berupa pusing saja, tetapi juga bisa disertai gejala lain seperti kumpulan gejala atau sindroma. Sindroma ini terdiri dari kelainan sistem saraf otonom seperti pucat, peluh dingin mual muntah dan pusing. Bisa juga keluhan apabila berjalan sempoyongan, jalan seperti membelok, bila berdiri dan duduk tidak bisa tegak. Apabila mengenai mata, maka keluhannya seperti mata bergerak bolak-balik di luar kendali sehingga pandangan menjadi kabur.

Penyebab vertigo bermacam- macam. Menurut salah satu sumber, ada sekitar 80- 100 macam penyakit bisa menimbulkan gejala vertigo. Penyakit- penyakit tersebut di antaranya adalah dikarenakan adanya kelainan pada telinga, saraf, otak, kelainan endokrin, kejiwaan/psikis, kelainan mata dan bahkan suatu keracunan yang bisa menimbulkan gejala vertigo.

Jenis kelainan ini meliputi infeksi, tumor, benturan/trauma usai kecelakaan, kekurangan aliran darah ke otak, stres, dan lain sebagainya. Untuk mendiagnosis vertigo tidaklah terlalu sulit. Namun untuk menegakkan penyebab yang mendasarinya, diperlukan serangkaian pemeriksaan lebih lanjut.

Pemeriksaan tersebut mempunyai pola seperti, pemeriksaan penyakit lain yaitu, dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan spesifik dan pemeriksaan tambahan.

Untuk masalah pengobatan pada prinsipnya terbagi dua, yaitu pengobatan gejala dan penyakit yang mendasarinya/etiologi. Pengobatan gejala/simptomatis adalah menggunakan obat- obatan dan latihan fisik (rehabilitatif).

Berbagai macam obat vertigo, lanjutnya, harus memperhatikan golongannya, dosis, khasiat dan efek sampingnya. Pengobatan rehabilitatif atau latihan dimaksudkan untuk menumbuhkan dan mempercepat timbulnya kompensasi/adaptasi sistem keseimbangan sehingga gejalanya berkurang dan selanjutnya menghilang.

Salah satu contoh latihan ini adalah latihan pandangan mata dan keseimbangan (visual- vestibuler exercise), latihan ini meliputi saat berbaring, sudah bisa duduk, dan bisa berjalan. Untuk mengetahui pangkal penyebabnya, memerlukan pemeriksaan lebih teliti dan melibatkan berbagai disiplin ilmu kedokteran.(dha/jpnn) (19 Desember 2008)

Sumber :
5 Juni 2009
Sumber Gambar :
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:25 0 komentar 

Anda terkena vertigo? Vertigo perifer atau vertigo sentral? Kenalilah jenis vertigo Anda, agar dokter mudah memilihkan terapi yang efektif untuk Anda.
Sebelum membahas cara asyik untuk mengenali dan membedakan vertigo perifer dan vertigo sentral, sebaiknya kita bahas tentang vertigo, vertigo perifer, dan vertigo sentral secara umum.


Vertigo 
Vertigo disebut juga dizziness, giddiness, dan lightheadedness.

Vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul, terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit.

Gejala-gejala vertigo antara lain:
1. Pusing
2. Kepala terasa ringan
3. Rasa terapung, terayun
4. Mual
5. Keringat dingin
6. Pucat
7. Muntah
8. Sempoyongan waktu berdiri atau berjalan
9. Nistagmus
Gejala-gejala di atas dapat diperhebat dengan berubahnya posisi kepala.


Vertigo Perifer
Vertigo perifer (peripheral vertigo) disebabkan oleh disfungsi struktur perifer hingga ke batang otak (brain stem). Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan vertigo perifer antara lain:
1. Benign paroxysmal positional vertigo
2. Drug-induced vertigo (vertigo yang disebabkan oleh obat)
3. Labyrinthitis
4. Ménière's disease
5. Vestibular neuritis

Penatalaksanaan
Untuk vertigo perifer, dokter akan memberikan antihistamin, antikolinergik, antiemetik, dan benzodiazepines.


Vertigo Sentral
Vertigo sentral (central vertigo) melibatkan proses penyakit yang memengaruhi batang otak (brain stem) atau cerebellum. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan vertigo sentral antara lain:
1. Acoustic schwannomas atau meningiomas
2. Cerebellar pontine angle tumors
3. Cerebellar infarction
4. Cerebellar hemorrhage
5. Vertebrobasilar insufficiency

Penatalaksanaan
Untuk vertigo sentral, dokter akan menyarankan Anda segera menemui dokter spesialis saraf (neurologist) dan juga ke dokter ahli bedah saraf (neurosurgeon) jika diperlukan


Inilah cara asyik mengenali dan membedakan vertigo perifer dan vertigo sentral:
1. Vertigo perifer beronset akut, sedangkan vertigo sentral beronset kronis atau perlahan (gradual). Dengan kata lain, durasi gejala pada vertigo perifer terjadi dalam hitungan menit, harian, mingguan, namun berulang (recurrent).

2. Penyebab umum vertigo perifer adalah infeksi (labyrinthitis), Ménière'sneuronitis, iskemia, trauma, toksin. Penyebab umum vertigo sentral adalah vaskuler,demyelinating, neoplasma.

3. Intensitas vertigo perifer sedang hingga berat, sedangkan vertigo sentral ringan hingga sedang.

4. Mual (nausea) dan muntah (vomiting) umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral.

5. Vertigo perifer umumnya berhubungan dengan posisi (positionally related),sedangkan vertigo sentral jarang berhubungan dengan posisi.

6. Kehilangan pendengaran (hearing loss) hingga ketulian (deafness) umumnya terjadi pada vertigo perifer dan jarang terjadi pada vertigo sentral.

7. Tinnitus (telinga berdenging) seringkali menyertai vertigo perifer. Pada vertigo sentral, biasanya tidak disertai tinnitus.

8. Pada vertigo perifer tidak ada defisit neurologis. Defisit neurologis (neurologic deficits) umumnya terjadi pada vertigo sentral. 
9. Sifat nystagmus pada vertigo perifer adalah fatigable, berputar (rotary) atau horisontal, dan dihambat oleh fiksasi okuler, sedangkan sifat nystagmus pada vertigo sentral adalah nonfatigable, banyak arah (multidirectional), tidak dihambat oleh fiksasi okuler.


Tahukah Anda? 
Pengertian nistagmus (nystagmus) adalah:
1. Pergerakan bola mata di luar kehendak (involuntary); ada atau tidak adanya nistagmus digunakan untuk mendiagnosis gangguan penglihatan dan persarafan (neurological and visual disorders).
2. Rapid movement of the eyes up and down or from side to side.

Beberapa obat yang dapat menyebabkan vertigo antara lain: 
1. Aminoglycosides
2. Furosemide
3. NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), terutama 
    indomethacin.
4. Agen sitotoksik, misalnya: cisplatin.
5. Antikejang (anticonvulsants), misalnya: phenytoincarbamazepine
    dan ethosuccinate.


Bacaan Lebih Lanjut
Kasper, et.al. (Ed.). Harrison's Manual of Medicine. 16th Edition. McGraw-Hill. 2005:168-171.

PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia). Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Prosedur Operasional (SPO) Neurologi. Jakarta. 2006:217-220.

Plantz SH, Wipfler EJ (Ed.). Emergency Medicine. 2nd Edition. The National Medical Series for Independent Study (NMS). Lippincott Williams & Wilkins. 2007:262-264.


Sumber :
Dito Anurogo
- A Scientist of Hematopsychiatry.
- A Student in School of Medicine, Sultan Agung Islamic University (UNISSULA), Semarang, Central Java, Indonesia.
- A member of International Federation of Medical Students' Associations (IFMSA).
- A member of Center for Indonesian Medical Students' Activities (CIMSA).
- A member of Forum Lingkar Pena (FLP) Semarang, Indonesia.
5 Juni 2009


Sumber Gambar:
5 Juni 2009
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:17 0 komentar 
Anda Tahu Vertigo?

Mungkin anda maupun keluarga pernah merasakan pusing seolah-olah anda maupun lingkungan serasa berputar-putar? Inilah yang dinamakan vertigo. Kebanyakan orang membahasakan vertigo dengan istilah pusing tujuh keliling. Vertigo merupakan sebuah gejala, dan bukan merupakan penyakit. Seseorang yang mengalami vertigo merasakan seolah-olah ia merasa berputar, atau seolah-olah benda di sekelilingnya bergerak atau berputar, biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kehilangan keseimbangan.

Vertigo subyektif dikatakan bila penderita merasakan dirinya berputar-putar, sedangkan bila ia merasakan lingkungan sekitarnya yang berputar dinamakan vertigo objektif. Vertigo biasanya muncul karena adanya gangguan sistem vestibular (misalnya terdapat gangguan pada struktur telinga bagian dalam, saraf vestibular, batang otak, dan otak kecil/cerebellum). Sistem vestibular bertanggung jawab untuk mengintegrasikan rangsangan terhadap indera dan gerakan tubuh. Selain itu sistem vestibular bertugas menjaga agar suatu obyek ada di fokus penglihatan saat tubuh bergerak. Ketika kepala bergerak, sinyal ditransmisikan ke labirin, yang terdapat di telinga bagian dalam. Labirin kemudian membawa informasi ke saraf vestibular yang kemudian diteruskan ke batang otak dan otak kecil, yang berfungsi mengontrol keseimbangan, postur, dan kordinasi gerak.


Penyebab Vertigo


Anda yang pernah mengalami vertigo mungkin sering bertanya-tanya, “Mengapa ya saya mengalami vertigo?”
Penyebab vertigo bermacam-macam. Vertigo bisa disebabkan karena adanya gangguan pada sistem vestibular perifer (ganguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga bisa muncul sebagai akibat dari gangguan sistem vestibular sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan otal kecil). Pada beberapa kasus, penyebab vertigo tidak diketahui.

Gangguan vestibular perifer meliputi Benign Paroksimal Positional Vertigo (BPPV; vertigo karena gangguan vestibular perifer yang paling banyak ditemui), sindrom Cogan (terjadi karena ada peradangan pada jaringan ikat di kornea, bisa mengakibatkan vertigo, telinga berdenging dan kehilangan pendengaran), penyakit Ménière (adanya fluktuasi tekanan cairan di dalam telinga/ endolimf sehingga dapat mengakibatkan vertigo, telinga berdenging, dan kehilangan pendengaran). ototoksisitas (keracuanan pada telinga), neuritis vestibular (peradangan pada sel saraf vestibular, dapat disebabkan karena infeksi virus).

Beberapa obat dan zat kimia (seperti timbal, merkuri, timah) dapat menyebabkan ototoksitas, yang mengakibatkan kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial VIII dan menyebabkan vertigo. Kerusakan dapat bersifat temporer maupun permanen. Penggunaan preparat antibiotik (golongan aminoglikosida, yaitu streptomisin dan gentamisin) jangka panjang maupun penggunaan antineoplastik (misalnya cisplatin maupun carboplatin) dapat menyebabkan ototoksisitas permanen. Konsumsi alkohol, meskipun dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan vertigo temporer pada beberapa orang.


Atasi Vertigo pada Penyebabnya


Vertigo dapat diatasi dengan beberapa cara, bergantung pada penyebabnya. Jika vertigo terjadi akibat penggunaan obat, maka kurangi dosisnya atau hentikan obat yang diduga sebagai penyebab munculnya vertigo. Pemilihan metode untuk mengatasi vertigo dapat anda konsultasikan dengan dokter anda. Berikut beberapa metode dalam mengatasi vertigo yang mengganggu.



Terapi Rehabilitasi Vestibular


Terapi rehabilitasi vestibular (vestibular rehabilitation therapy/VRT) merupakan terapi fisik untuk menyebuhkan vertigo. Tujuan terapi ini adalah untuk mengurangi pusing, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah seseorang jatuh dengan mengembalikan fungsi sistem vestibular.

Pada VRT, pasien melakukan latihan agar otak dapat menyesuaikan dan menggantikan penyebab vertigo. Keberhasilan terapi ini bergantung pada beberapa faktor pasien yang meliputi usia, fungsi kognitif (memori, kemampuan mengikuti pentunjuk), kemampuan kordinasi dan gerak, dan kesehatan pasien secara keseluruhan (termasuk sistem saraf pusat), serta kekuatan fisik. Dalam VRT, pasien yang datang ke dokter, akan menjalani beberapa latihan yang akan melatih keseimbangan dalam tingkat yang lebih tinggi, meliputi gerakan kepala, gerakan mata, dan berjalan.


Reposisi Kanalit


Infeksi telinga (misalnya otitis media, labirinitis) yang disebabkan bakteri dapat diterapi menggunakan antibotik (contohnya amoksisiillin, ceftriakson). Infeksi telinga kronik dapat menggunakan metode pembedahan miringotomi. BPPV yang tidak menunjukkan perbaikan dengan reposisi kanalit dapat diterapi dengan pemberian meklizin. Namun, meklizin dapat menyebabkan kantuk, mulut kering, dan penglihatan kabur. Jika meklizin tidak efektif, benzodiazepin seperti klonazepam dapat diresepkan, atau antihistamin seperti prometazin dapat diberikan pada seorang yang mengalami vertigo. Tentu saja harus di bawah pengawasan dokter dan tenaga kesehatan lain. Prometazin dapat menyebabkan kantuk, lelah, sulit tidur, dan tremor. Vertigo akibat penyakit Ménière dapat diatasi dengan diuretika serta mengurangi asupan garam. Kortikosteroid dapat diresepkan di awal penyakit untuk mengurangi peradangan dan menstabilkan pendengaran. Antibiotik dapat digunakan ke telinga tengah (dengan teknik perfusi intratimpanik) untuk mengobati vertigo yang disebabkan penyakit Ménière. Vertigo yang disebabkan karena migrain, terkadang dapat diatasi dengan obat. Gangguan pembuluh darah otak, tumor, maupun multiple sclerosis dapat diupayakan penyembuhannya dengan cara menggunakan obat, radiasi, maupun pembedahan.



Saran Bagi Anda


Bila anda mengunjungi dokter dengan keluhan vertigo, ingatlah untuk menanyakan kira-kira apa penyebab vertigo anda, hal-hal apa yang dapat memicu munculnya vertigo maupun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan vertigo. Selain itu, bila dokter meresepkan obat untuk anda, tanyakanlah mengenai kegunaan obat tersebut dan kemungkinan reaksi sampingnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan anda tidak lagi pusing tujuh keliling. (27 Februari 2009)

Sumber :
Enni Sophia
5 Juni 2009

Sumber Gambar:
Diposkan oleh Akang Kasep di 06:06 0 komentar 
DEFINISI
Vertigo adalah perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan.

Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali.


Benign Paroxysmal Positional Vertigo.

Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit.
Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke belakang) biasanya memicu terjadinya episode vertigo ini.
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satukanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam.

Vertigo jenis ini mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan.
Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga berdenging.
PENYEBAB
Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam.
Organ ini memiliki saraf yang berhubungan dengan area tertentu di otak.

Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telingan dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.
Vertigo juga bisa berhubungan dengan kelainan penglihatan atau perubahan tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab umum dari vertigo:
  1. Keadaan lingkungan
    Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
  2. Obat-obatan
    - Alkohol
    - Gentamisin
  3. Kelainan sirkulasi
    Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler
  4. Kelainan di teling
    - Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
    - Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
    Herpes zoster
    Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
    - Peradangan saraf vestibuler
    - Penyakit Meniere
  5. Kelainan neurologis
    Sklerosis multipel
    - Patah tulang tengkorak yang disertai cedera pada labirin, persarafannya atau keduanya
    - Tumor otak
    - Tumor yang menekan saraf vestibularis.
GEJALA
Penderita merasa seolah-olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau berputar.
DIAGNOSA
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan penyebab dari vertigo.

Gerakan mata yang abnormal menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam atau saraf yang menghubungkannya dengan otak.
Nistagmus adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
Arah dari gerakan tersebut bisa membantu dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan meneteskan air dingin ke dalam teling.

Untuk menguji keseimbangan, penderita diminta berdiri dan kemudian berjalan dalam satu garis lurus, awalnya dengan mata terbuka, kemudian dengan mata tertutup.

Tes pendengaran seringkali bisa menentukan adanya kelainan telinga yang mempengaruhi keseimbangan dan pendengaran.

Pemeriksaan lainnya adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf.

Jika diduga suatu infeksi, bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.

Jika diduga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan pemeriksaanangiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah yang menuju ke otak.
PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.

Obat untuk mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin, dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin.

Skopolamin">
Skopolamin terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk, terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit.

Sumber :
5 Juni 2009

Sumber Gambar:
5 Juni 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar